1. Pintar Bermusik Dalam Mengajarkan Islam
Saat pengajian di langgar Ahmad Dahlan muridnya
bertanya tentang agama,lalu beliau memainkan alat musik biola.Setelah selesai
beliau menanyakan apa yang kalian rasakan. Salah satu muridnya menjawab dia
merasakan keindahan dan Ahmad Dahlan pun bilang kepada muridnya itulah yang
dinamakan agama, orang yang beragama adalah orang yang merasakan
keindahan,tentram,damai dan cerah.
2. Taat Beribadah
Saat hendak membeli kain dan terdengar suara adzan
Ahmad Dahlan pun bergegas menuju langgar untuk melaksanakan solat.
3. Yakin dan Percaya Diri
Dia yakin dan percaya diri dalam menentukan arah
kiblat walau berbeda pendapat dengan pemikiran kyai tentang arah kiblat.
4. Sabar dan Tabah
Beliau sangat sabar dan tabah karena langgar yang
didirikannya dirusak dan dirobohkan. Beliau juga sabar karena pada saat dijalan
ia diteriaki kyai kafir.
5. Pandai Dalam Berorganisasi.
Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan
bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang, beliau mudah diterima
dan dihormati di tengah kalangan masyarakat, sehingga ia juga dengan cepat
mendapatkan tempat di organisasi Jam’iyatul Khair, Budi Utomo, Syarikat Islam
dan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Hal
yang dapat diteladani dari Oemar Said Tjokroaminoto dalam film Guru Besar
Tjokroaminoto :
1. Suka
Membantu Orang Lain
Saat beliau dikereta ia membantu orang – orang
mengangkat barang barang bawaan mereka. Bahkan saat berada di Semarang ada
salah satu pekerja yang kakinya tertindih kayu besar, dengan cepat beliau pun
menbantunya.
2. Adil Tidak Memihak Yang Satu Dengan Yang Lainnya
Pada saat di Surabaya terjadi kericuhan antara kaum
pribumi dengan kaum cina. Beliau mendamaikan kericuhan tersebut dengan
menengahi mereka lalu mengatakan kepada mereka semua kita harus hidup rukun dan
mengingat bahwa musuh kita ini Belanda,dan jika kita bersatu maka subur tanah
ini.
3. Ramah
Setelah mendirikan Serikat Islam beliau sangat ramah
dengan orang – orang. Dia menggambarkan bahwa ia dan mereka dalam kedudukannya
adalah sama. Tidak ada yang diatas maupun tidak ada yang dibawah atau sama rasa
sama rata.
4. Tabah
Beliau sangat tabah ketika ia ditinggalkan oleh
istrinya Suharsikin yang meninggal dunia karena sakit parah.
Hal
yang dapat diteladani dari KH. Hasyim Asyari dalam film Sang Kyai :
1. Berpegang Teguh Pada Agama
Saat ditangkap dan disuruh menandatangani surat
bermaterial beliau KH. Hasyim Asyari tidak mau menandatangani surat tersebut
karena beliau merasa tidak terlibat peristiwa cukir bahkan oleh Jepang KH.
Hasyim Asyari akan disiksa sampai ia mau menandatangani surat tersebut dan iya
tetap tidak bersedia karena ia berhubungan dengan prinsip agamanya.
2. Mempunyai Semangat Nasionalisme Yang Kuat
Beliau memberikan dukungan penuh kepada para pejuang
tanah air dengan mengobarkan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 di
kantor NU di Jawa Timur. Perintah jihad tersebut pada saat ini diperingati
sebagai hari santri nasional setiap tanggal 22 Oktober.
3. Berbakti Pada Bangsa Dengan Landasan Agama
Sang Kyai memberikan pencerahan tentang hubungan
nasionalisme dan agama serta tidak ada pertentangan antara nasionalisme dan religiusitas.
akhirnya nemu juga :D makasih gan
ReplyDelete